Cast :
@ taeyeon SNSD
@ gi kwang BEAST
@ lee jong suk
@ ji young KARA
@ jiyeon T-ARA
@ key SHINEE
@ leetuk SUJU
@ gyuri KARA
Author : OREN (FB : ulfa mutmainnah kissmelf)
Genre : romance
Length : continue
Rate : PG 17+
backsound : losing my mind(lee seung gi), just wind (park hyo sin)
disclamer : FF ini murni berasal dari isi otakku selama berhari-hari,tlg dihargai dengan meng-like atau coment. Dilarang meng-copy tanpa izin author!!!
-***-
‘Musim semi sudah tiba..Tidak terasa sudah satu tahun lebih dia meninggalkanku,apakah dia baik-baik saja disana?’ gumam taeyeon dalam hati. Dia tersenyum menengadahkan kepalanya memandang langit biru diatasnya. Sesekali dia merapatkan kembali mantelnya yang sedikit tersingkap karena angin dipantai itu sedikit kencang. Pandangannya menerawang melihat pemandangan laut yang indah didepannya. Ingatannya tentang setahun yang lalu,kembali muncul...
***
Taeyeon..taeyeon...! suara itu terdengar sayup-sayup di telinga taeyeon yang masih tidur,tapi perlahan-lahan suara itu mendekat.
Taeyeon merasakan seseorang mendekati tempat tidurnya. Dia adalah kakak taeyeon,leetuk. Seperti biasanya setiap pagi,dia akan membangunkan taeyeon karena jika tidak dibangunkan,taeyeon akan bangun kesiangan.
‘Taeyeon..ayo bangun,ini sudah jam berapa?nanti kau akan terlambat ke sekolah’ suara lembut leetuk terdengar sayup-sayup ditelinga taeyeon.
‘Ah,sebentar lagi kak..aku masih ngantuk..’ jawab taeyeon manja sembari menarik kembali selimutnya dan membalikkan tubuhnya membelakangi kakaknya.
‘bukankah hari ini hari pertamamu masuk sekolah lagi?’ leetuk terus membujuk adiknya,dia selalu bersabar jika menyangkut masalah adiknya,karena rasa sayangnya yang besar kepada taeyeon.
’kamu tidak mungkin kan membiarkan kakakmu ini tidak membuka toko hanya karena seharian membujuk adiknya untuk bangun?’goda leetuk.
‘iyya..iyya kak,aku bangun..’ Setelah dibujuk berkali-kali oleh kakaknya,akhirnya taeyeon menurut juga.
Sebenarnya dia masih tidak ingin beranjak dari tempat tidurnya,tapi karena dia merasa kasihan melihat kakaknya yang selalu berusaha membangunkannya tiap pagi,akhirnya mau tidak mau dia harus menurut juga. Terkadang dia merasa kasian melihat kakaknya banting tulang demi membiayai sekolahnya apalagi kakaknya sudah susah payah merawatnya sendirian.
‘selesai mandi,kita sarapan bersama jadi jangan lama-lama ya..,kakak mau sekalian membuka toko.’leetuk tersenyum. Taeyeon hanya mengangguk malas.
‘itu baru adikku yang manis...’ leetuk mengacak-ngacak rambut adiknya sebelum pergi.
Taeyeon,gadis yang masih bersekolah di salah satu SMA di Seoul dan tahun ini dia sudah memasuki tahun ketiganya di sekolah itu. Dia tinggal berdua saja dengan kakaknya yang bernama Leetuk. Karena taeyeon dan kakaknya sangat suka membuat kue,mereka kemudian mengelola sebuah toko kue disamping rumah mereka. Orang tua mereka sudah meninggal saat taeyeon masih berumur 10 tahun jadi,leetuk lah yang merawat adiknya taeyeon sampai sekarang. Leetuk 7 tahun lebih tua dari taeyeon. Walaupun adiknya manja tapi dia sangat sayang pada adiknya.
#music playing LOSING MY MIND#
Taeyeon mengayuh sepedanya menuju sekolah. Dia sangat menikmati perjalanannya sambil mendengarkan musik lewat earphonenya. Di depan sekolah dia bertemu dengan jiyeon yang sudah menunggunya. Dia adalah sahabat taeyeon.
Mereka berdua kemudian berjalan memasuki sekolah. Dari jauh terdengar suara teriakan siswa-siswi dan banyak kerumunan siswa dihalaman.
Kyaaaa........gi kwang..!!!keyy..!!!teriak hampir semua siswi disitu.
Gi kwang..!!!gi kwang.. !!! kyaaaaa....!!!
Keeeyy..!!keyyyy..!!kyaaaa..key..!!!
Taeyeon hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah siswi-siswi di sekolahnya. Dia juga sebenarnya tidak tahu dan tidak peduli siapa yang sedang menjadi pusat perhatian siswa-siswi disitu. Taeyeon tidak menghentikan langkahnya dan tetap menuju ke kelas begitupun dengan jiyeon tanpa menghiraukan teriakan siswa-siswa yang memenuhi halaman pagi itu.
‘apa yang terjadi dihalaman sekolah kita hari ini?kenapa banyak kerumunan siswa?apa ada artis yang sedang berkunjung ?’tanya taeyeon sekenanya setelah mereka sampai didalam kelas.
‘apa kau benar-benar tidak tahu?’jiyeon balik bertanya
‘tahu apa?’ tanyanya lagi. dia benar-benar tidak tahu.
‘oh y..bukannya kemarin kau tidak datang kesekolah oleh sebab itu kau tidak tahu tentang mereka.kemarin di acara penerimaan siswa baru,ada 2 murid baru yang pindah ke sekolah kita,’jawab jiyeon.‘dari berita yang kudengar mereka pindahan dari amerika’,tambahnya
Kemarin memang taeyeon tidak kesekolah karena dia sedang demam dan itu bertepatan dengan penerimaan siswa baru dan hari pertama taeyeon di tingkat tiga.
‘ooo....,tapi kenapa siswa-siswa disekolah sangat antusias pada mereka?bukannya mereka hanya siswa baru biasa?’
Jiyeon mulai menjelaskan panjang lebar tentang kedua siswa baru itu. mereka berdua merupakan pewaris tunggal semua bisnis ayah dan ibunya.Lee gi kwang nama siswa baru itu,Ayahnya seorang pemilik perusahan besar dikorea dan sudah mempunyai cabang dimana-mana dan kini sudah merambah ke luar negeri. Ibunya juga memiliki beberapa perusahaan dan mengelola bisnis bersama ayahnya mulai dari bisnis perhotelan,resort,department store dan masih banyak lagi bisnis yang lainnya, begitupun dengan key siswa baru yang satunya.intinya,mereka berdua bukan orang biasa dan terlebih lagi mereka sangat populer sejak kemarin.
Taeyeon hanya manggut-manggut mendengarkan penjelasan jiyeon.
‘hei kenapa ekspresimu biasa-biasa saja ?’ jiyeon cemberut melihat ekspresi taeyeon yang biasa-biasa saja padahal dia sudah bersemangat menceritakan tentang kedua anak baru itu.
‘jadi aku harus berekspresi seperti apa?’ taeyeon memasang tampang polosnya.
‘apa kau sama sekali tidak merasa kedua siswa baru itu sangat hebat karena punya orang tua yang kaya raya?’
‘biasa saja...’ taeyeon menjawab sekenanya.
‘bagaimana kalau suatu hari salah satu diantara mereka menyukaimu?’
‘tidak mungkin...itu takkan terjadi!’
‘kenapa?’
‘karena aku sudah menyukai orang lain,’senyum taeyeon sambil melihat kearah pintu kelas mereka
Jiyeon juga ikut melihat kearah pintu,dari sana mereka melihat seorang laki-laki yang sedang berjalan menuju ketempat duduknya dengan gaya yang cuek sambil memasang earphone di telinganya.
‘maksudmu lee jong suk?’ tanya jiyeon merendahkan sedikit nada suaranya.
Taeyeon hanya mengangguk tersenyum sambil tetap memperhatikan orang yang bernama lee jong suk itu.
‘apa kamu masih menyukainya?bukankah dia orang yang sukar untuk didekati karena gayanya yang cuek seperti itu?’
Taeyeon memang sudah menyukai lee jong suk sejak kelas 1 sma. Dia sudah sekelas dengan jong suk sejak itu. Lee jong suk adalah ketua kelas mereka,selain pintar dia juga jarang berbicara dan itu membuat banyak siswi-siswi semakin menyukainya termasuk taeyeon. Tapi taeyeon belum pernah sekalipun mengobrol dengannya jadi taeyeon hanya menyukainya diam-diam.
‘iyya...aku sangat menyukainya’. Jawab taeyeon sambil terus memandangi lee jong suk.
Jiyeon hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya itu.
***
Hari ini taeyeon berangkat kesekolah tanpa jiyeon. Sahabatnya itu,tidak datang ke sekolah karena dia harus ke pemakaman ibunya. Ibu jiyeon sudah meninggal sejak dia berumur 10 tahun dan dia hanya tinggal bersama ayahnya. Dan hari ini tepat peringatan kematian ibunya oleh sebab itu dia tidak datang ke sekolah.
Taeyeon berjalan menuju ke perpustakaan sekolah untuk mencari bahan tugas. Taeyeon ingin cepat sampai diperpustakaan karena dia tahu lee jong suk pasti ada disana itulah sebabnya dia terburu-buru berharap bisa bertemu jong suk disana. dia hampir sampai di depan perpustakaan,tiba-tiba dari arah belakang terdengar seseorang sedang memanggilnya, diapun menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang mencari orang yang memanggilnya itu.
‘hei...!’ panggil orang itu,yang tak lain adalah gi kwang. Dia tersenyum dan berjalan menghampiri taeyeon. taeyeon memandangnya dengan heran.
‘apa kau memanggilku?’ tanya taeyeon sembari menunjuk dirinya sendiri.
manis juga nih anak,sepertinya aku baru melihatnya disekolah ini.. gumam taeyeon dalam hati. Tapi sesaat kemudian dia kembali teringat kalau dia sedang terburu-buru,’maaf ya,aku sedang terburu-buru dan sedang tidak ada waktu untuk berbicara denganmu sekarang’
Taeyeon ingin segera masuk kedalam perpustakaan tapi dengan cepat dicegah oleh gi kwang.
‘tunggu’
Taeyeon menghentikan langkahnya lagi dan berbalik melihat gikwang. Gi kwang mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya dan menyodorkannya pada taeyeon ‘aku ingin mengembalikan ini,ini terjatuh dihalaman sekolah,apa ini milikmu?’
Taeyeon mengambil kartu tanda pengenal itu dari gi kwang yang memang adalah miliknya. Dia tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada gi kwang.
Taeyeon teringat tadi pagi dia memang terburu-buru berangkat kesekolah dan dia hampir saja terlambat karena sebelum kesekolah dia harus merawat kakaknya. Kakak taeyeon sedang sakit jadi taeyeon yang mengurus segalanya termasuk memasakkan bubur untuk kakaknya. Sebenarnya dia berniat untuk tidak masuk sekolah hari ini,tapi karena kakaknya terus saja mendesaknya untuk tidak membolos.
Gi kwang hanya terdiam sambil sesekali mencuri pandang ke arah taeyeon. Jantungnya berdebar-debar. ‘ada apa dengan jantungku?dan kenapa gadis ini terlihat sangat manis?
Taeyeon melihat gi kwang yang terdiam dihadapannya,‘apa kau anak tingkat 1?sepertinya aku baru melihatmu’
‘ya..?itu..aku baru tingkat 1,mungkin kau tidak datang saat upacara penerimaan siswa baru oleh sebab itu kau tidak mengenalku..’ jelasnya sedikit gugup.
‘ish..anak ini tahu apa dia kalau aku tidak datang saat upacara penerimaan siswa baru?memangnya siapa dia sehingga aku harus mengenalnya?cara bicaranya juga kurang sopan,apa dia tidak tahu kalau aku ini seniornya?huh..!’ gerutu taeyeon dalam hatinya sambil memperhatikan gi kwang dengan sinis.
Gi kwang mengernyitkan dahinya melihat tatapan sinis taeyeon. dia tidak tahu kenapa taeyeon memandangnya seperti itu.
‘hei..adik kecil,berhentilah memanggilku dengan kata “kau”,aku ini lebih senior dibandingkan denganmu..!’ kata taeyeon mulai kesal.
‘adik kecil?panggilan apa itu?’ gi kwang terlihat tidak suka mendengar taeyeon memanggilnya seperti itu.
‘memangnya kenapa dengan panggilan itu?’ tanya taeyeon kesal.’kamu kan memang adik kecil,aku lebih tua darimu jadi tidak masalah kalau aku memanggilmu seperti itu.’ tambahnya lagi dengan cuek.
‘jangan memanggilku seperti itu..!itu sangat kekanak-kanakan..!’ gi kwang meninggikan nada suaranya.
Taeyeon terkejut mendengar ucapan gi kwang. Ada apa dengannya?kenapa dia menjadi marah seperti itu?dasar anak yang aneh..!
Taeyeon tidak ingin berlama-lama berdebat dengan anak itu. dia langsung berlalu pergi meninggalkan gi kwang yang masih terlihat kesal karena dipanggil “adik kecil”. tapi dia kembali tersenyum,tidak menyangka dihari pertamanya menjadi siswa baru dia sudah berdebat dengan kakak senior. Sebenarnya,dia hanya sedikit kesal pada taeyeon karena memanggilnya adik kecil,itu panggilan yang sangat kekanak-kanakan.
Brakkk!! Taeyeon tidak sengaja menabrak pintu. Dia celingak-celinguk berharap tidak ada yang melihatnya saat bertabrakan dengan pintu tadi
‘aw..duh,sakit...’ ringisnya sambil memegang dahinya yang terkena tabrakan beruntun tadi.
Taeyeon lupa kalau disitu memang ada sebuah pintu kaca otomatis yang bisa terbuka dan tertutup dengan sendirinya. Karena ingin cepat menghindari gi kwang,dia terburu-buru sehingga tidak menyadari kalau pintu otomatis itu sudah tertutup sebelum dia sempat masuk kedalamnya.
‘dasar pintu jelek,aduh...sakit sekali,sssh..ini sangat memalukan...duh...’ taeyeon masih meringis kesakitan sambil terus memarahi pintu itu. beruntung disitu sedang tidak ada orang. Tapi dia tidak menyadari kalau sepasang mata sudah melihatnya dari jauh. Dia adalah gi kwang,yang awalnya ingin mengikuti taeyeon dari jauh tapi tidak sengaja melihat kejadian tadi. Dan gi kwang,antara rasa kasihan dan geli melihat tingkah taeyeon yang masih menendang-nendang pintu sambil meringis kesakitan. Dia ingin membantu tapi mengingat perdebatannya dengan taeyeon tadi,akhirnya dia membatalkan niatnya.
‘gadis yang manis dan lucu,sangat menarik’ gumamnya sambil berlalu pergi
Sepanjang jalan Gi kwang selalu senyum-senyum sendiri dan sahabatnya key hanya memandangnya keheranan dengan penuh tanda tanya.
Key menghentikan langkahnya dan bertanya ‘ada apa?apa ada yang menyenangkan hatimu hari ini?
Gi kwang hanya mengangguk dan tersenyum misterius ke arah key tanpa menghentikan langkahnya. Dia masih teringat dengan taeyeon itulah mengapa dia selalu saja tersenyum sampai sekarang.
Key semakin penasaran,karena tidak biasanya sahabatnya sesenang ini. ‘hei..beritahukan padaku,apa yang terjadi padamu?’
‘aku bertemu dengan seorang gadis.. Dia sangat manis dan juga lucu’
‘gadis?manis dan lucu?’ tanya key heran
‘yup,manis dan lucu’ gikwang mengulang jawabannya.
‘dimana?apa aku mengenalnya?’
‘depan perpustakaan. Aku yakin kau belum mengenalnya. Sepertinya dia senior kita,kulihat dari tanda pengenalnya..’
‘eh...apa kau sekarang tertarik dengan kakak senior kita?’
‘tertarik?sepertinya begitu..’
‘ceritakan padaku tentangnya..tidak seperti biasanya kau tertarik pada seorang gadis jadi,aku harus tahu seperti apa dia..’
‘hm,dia sangat menarik,ada sesuatu dalam dirinya yang membuat jantungku berdebar-debar saat berhadapan dengannya’ ujar gi kwang sambil membayangkan pertemuannya dengan taeyeon tepatnya perdebatannya tadi.
‘hei,jangan-jangan kau sedang jatuh cinta.’goda key
‘hm,entahlah..’
***
Taeyeon menggantikan kakaknya leetuk menjaga toko kue, karena kakaknya masih kurang enak badan. Kebetulan hari libur sekolah jadi taeyeon bisa santai dan punya banyak waktu untuk mengurus toko kue itu sekaligus merawat kakaknya. Taeyeon harus mengantarkan kue pesanan pelanggan. Toko kue mereka juga menerima pesan antar,karena hanya mereka berdua jadi taeyeon lah yang sering mengantar kue-kue itu ke pelanggan dengan memakai sepeda.
‘aku pergi kak..’ pamit taeyeon pada kakaknya
‘hati-hati’ senyum leetuk
‘kakak istrahat saja dirumah,biarkan aku yang mengurus semuanya..’ ujarnya sebelum pergi.
Leetuk hanya mengangguk tersenyum
Taeyeon mengayuh sepedanya sambil mendengarkan lagu-lagu kesukaannya lewat earphonenya. Tapi,tiba-tiba dari arah belakang sebuah mobil sport mewah berwarna merah hampir menyerempet sepedanya sehingga mau tidak mau taeyeon refleks menghentikan sepedanya. Mobil itu berhenti di depannya. Seorang laki-laki keluar dari mobil itu. Taeyeon kaget tidak menyangka orang yang keluar dari mobil itu adalah orang yang bertemu dengannya di depan perpustakaan dan orang yang juga berdebat dengannya. Orang itu adalah gi kwang. ‘Mau apa lagi anak itu?’ gerutu taeyeon dalam hati sambil memandang kesal kearah gi kwang.
Gi kwang datang menghampiri taeyeon sambil tersenyum,belum sempat dia ingin menyapa, taeyeon sudah memasang tampang menakutkan.
‘hei..!!apa kau sengaja ingin menabrakku?’ teriak taeyeon marah bercampur kesal karena hampir saja dia jatuh dari sepedanya karena sepedanya sempat oleng saat menghindari mobil itu.
‘maaf,maafkan aku..aku benar-benar tidak sengaja. Aku hanya ingin menyapamu makanya aku berusaha menghentikan sepedamu dengan cara seperti tadi..’ Gi kwang menjelaskan dengan perasaan bersalah.
‘apa maksudmu dengan berusaha menghentikan sepedaku?apa kau tidak melihat kalau aku sedang terburu-buru?Aku harus mengantarkan kue pesanan secepatnya dan karenamu aku hampir saja merusak kuenya..’ taeyeon kesal,dia langsung memeriksa kuenya itu,apa semua dalam keadaan baik atau tidak.
Taeyeon ingin cepat selesai mengantar pesanan kue ke pelanggannya,dia ingin cepat sampai dirumah karena kakaknya sendirian dan lagipula kakaknya sedang sakit oleh sebab itu dia tidak ingin berlama-lama diluar.
‘maafkan aku..aku memanggilmu dari tadi tapi kau tidak mendengarkanku,aku juga sudah mengKlakson beberapa kali tapi kau tetap tidak dengar’. Gi kwang masih berusaha menjelaskan.
‘dari tadi?apa kau mengikutiku dari tadi?’
Flash Back
Gi kwang menunggu taeyeon tidak jauh dari gerbang sekolah. Dia sengaja menyuruh key untuk pulang lebih dulu. Setelah taeyeon keluar dari gerbang itu,dia pun mengikutinya sampai ke rumah. Dia menunggu berjam-jam sampai akhirnya taeyeon keluar dari toko itu untuk mengantarkan pesanan ke pelanggannya. Gi kwang tetap mengikutinya,sampai akhirnya ada kejadian mobil gi kwang hampir menyambar sepeda yang dikendarai taeyeon.
Gi kwang mengangguk,’maaf,aku sengaja menunggumu tidak jauh dari tokomu agar bisa bertemu denganmu..maafkan aku karena sudah membuatmu kesal’
Sebenarnya dia tidak ingin marah pada gi kwang karena gi kwang tidak sepenuhnya salah. Tapi karena dia sedang terburu-buru dan lagi ia masih kesal pada pertemuan pertamanya dengan gi kwang itulah yang membuatnya tetap tidak peduli pada penjelasan gi kwang tadi.
‘sudahlah..aku harus pergi sekarang...’ taeyeon mengambil sepedanya dan menuntunnya untuk pergi dari hadapan gi kwang.
Lagi-lagi gi kwang mencegahnya,’apa kau tidak mau memaafkanku?’
Taeyeon menghentikan langkahnya dan memandang gi kwang sambil tersenyum,’aku sudah memaafkanmu..sekarang pergilah,aku sedang buru-buru tidak ada waktu untuk berbicara denganmu sekarang..’ taeyeon mulai bisa mengendalikan kekesalannya.
Gi kwang juga tersenyum sambil mengulurkan tangannya dan berkata,‘aku gi kwang..lee gi kwang’,
Taeyeon terlihat ragu-ragu,tapi akhirnya dia mengulurkan tangannya juga,‘taeyeon..kim taeyeon’.
‘apa boleh aku mengantarmu?kau bilang kau sedang terburu-buru,kelihatannya kau sudah terlambat,biar aku membantumu untuk menebus rasa bersalahku tadi.’
Taeyeon berfikir sebentar kemudian mengangguk tanda setuju. Sepedanya dititip di toko dekat situ.
Dia lalu masuk kedalam mobil gi kwang sambil memangku kue yang telah terbungkus rapi itu.
‘kudengar kau baru pindah dari amerika, mengapa tidak sekolah saja disana?’ tanya taeyeon memulai percakapan
Gi kwang hanya tersenyum sambil melihat ke arah taeyeon. ‘ternyata kau sudah mendengar semua tentangku ya?’.
‘mungkin saja’ jawab taeyeon cuek. ‘sudahlah,konsentrasi lah melihat kedepan’.perintahnya,dia terlihat gugup melihat gi kwang memandangnya seperti itu. ‘huh,mengapa anak ini selalu saja tersenyum,jantungku hampir copot karenanya?
‘aku hanya sementara...’ ucapnya pelan
‘kenapa?’ taeyeon melihat heran ke arah gi kwang. Dia tidak tahu apa maksud perkataan gi kwang tadi.
Gi kwang hanya tersenyum simpul sambil tetap mengendarai mobilnya tanpa menjawab pertanyaan taeyeon. Taeyeon terdiam dan tidak berniat bertanya lagi.
’apa toko kue itu milikmu..?’tanya gi kwang tiba-tiba
‘yah begitulah...aku dan kakakku mengelolanya bersama-sama’.
‘orang tuamu?’
‘aku sudah tidak punya orang tua..mereka meninggal saat aku masih kecil.aku juga sudah tidak ingat bagaimana wajah mereka’. Tutur taeyeon yang membuat gi kwang terdiam.
Gi kwang merasa menyesal karena telah bertanya tentang orang tua taeyeon.
‘maafkan aku karena telah bertanya begitu..’
Taeyeon tersenyum,’tidak apa-apa,aku sudah terbiasa’
Akhirnya mereka berdua diam sepanjang perjalanan
***
Didalam kelas, jiyeon baru saja ingin menginterogasi taeyeon tapi tiba-tiba gi kwang muncul di hadapan mereka membuat keduanya terkejut.
Gi kwang tersenyum manis kepada mereka,kemudian dia menatap taeyeon sambil tersenyum dan berkata dengan tegas,‘jadilah pacarku..!’
Sontak saja semua yang ada diruangan itu kaget termasuk taeyeon. Semua melihat ke arah taeyeon. Siswa-siswa yang mengidolakan gi kwang memandang taeyeon dengan penuh amarah. Ada juga yang sampai teriak-teriak memanggil nama gi kwang. Key yang sejak tadi menunggu gi kwang diluar kelas,hanya tersenyum-senyum melihat tingkah sahabatnya. Bagaimana tidak,wajah gi kwang terlihat malu-malu saat berkata seperti itu pada taeyeon tapi dia berusaha tidak menampakkannya,itulah yang membuat key tersenyum.
Gi kwang tidak peduli kalau dia sedang jadi pusat perhatian, dia hanya menantikan jawaban taeyeon. Sedangkan taeyeon terlihat sangat terkejut tidak bisa berkata-kata. Dia terlihat bingung dan wajahnya bersemu merah. Dia tidak menyangka kalau gi kwang akan mengatakan hal itu didepan teman-temannya. Sahabatnya jiyeon,juga ikut terkejut. Saking kagetnya,jiyeon tidak sadar kalau mulutnya sudah terbuka lebar karena tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
‘Ada apa dengan anak itu?apa dia tidak sadar kalau dia sudah membuatku malu didepan teman-temanku?habislah aku..! gumam taeyeon
‘a-apa maksudmu..?’ taeyeon gugup
‘sudah jelas kan,aku ingin kau menjadi pacarku..’ tegas gi kwang sambil tetap tersenyum
Taeyeon tidak tahu harus berkata apa,dia juga tidak berani menatap wajah gi kwang hingga akhirnya,dia memutuskan untuk lari dari tempat itu dan dia menarik jiyeon bersamanya yang sedari berdiri mematung disampingnya. Jiyeon yang diseret paksa oleh taeyeon hanya menurut saja.
Gi kwang hanya tersenyum melihat tingkah taeyeon yang lari begitu saja. Dia merasa taeyeon semakin terlihat menarik baginya.
Sementara itu siswa-siswa yang fans berat sama gi kwang tidak terima jika gi kwang mempunyai hubungan dengan taeyeon bahkan sampai menyukainya. Seorang gadis yang ada berada diantara kerumunan siswa-siswa itu menatap gi kwang dengan perasaan sedih. Gadis itu adalah ji young,dia sudah lama menyukai gi kwang. Dia juga akrab dengan gikwang dan key. Key tidak sengaja melihatnya dan ingin menghampirinya tapi ji young bergegas pergi dari tempat itu. key hanya bisa melihatnya pergi,dia tahu kalau ji young menyukai gi kwang.
‘hei..aku tidak salah dengar kan tentang pernyataan cinta gi kwang tadi?’ bisik jiyeon pada taeyeon setelah mereka berada ditempat yang aman alias perpustakaan
Taeyeon tidak menjawab pertanyaan jiyeon,dia hanya memegang dadanya dan merasakan jantungnya berdebar kencang. Dia tidak tahu kalau debaran itu karena dia lari atau karena pernyataan gi kwang tadi.
‘dasar bodoh,kenapa aku harus berlari seperti itu..seperti orang bodoh saja..?aku bahkan tidak berani lagi bertemu dengannya,uh...kenapa sih dia harus berkata seperti itu?jantungku hampir copot karenanya..’gumam taeyeon dalam hati.
Jiyeon melihat sahabatnya yang terdiam kemudian dia bertanya lagi dengan suara agak ditinggikan sedikit supaya taeyeon mendengarnya.
’apa benar kau mempunyai hubungan khusus dengan gi kwang?’
Taeyeon terkejut,‘ssstt..pelankan sedikit suaramu..kita sedang diperpustakaan,bagaimana kalau ada yang mendengar dan menjadi salah paham..’ taeyeon sedang berusaha mengontrol debaran hatinya.
Jiyeon merubah suaranya menjadi pelan kembali,’tapi aku hanya ingin tahu..kemarin aku juga melihatmu masuk kedalam mobilnya dan hari ini terjadi kejadian seperti tadi’.
‘aku juga tidak tahu..sepertinya anak itu sedang bercanda denganku..mungkin ini hanya salah paham’ taeyeon berusaha menepiskan apa yang ada dipikirannya.
‘tapi sepertinya dia tidak bercanda,tadi dia berkata dengan nada yang jelas’ jiyeon bersikeras
‘entahlah..’ taeyeon tidak bisa lagi berpikir apapun,pikirannya dipenuhi tentang kejadian tadi.
‘bagaimana kalau kata-katanya tadi benar-benar ingin kau menjadi pacarnya?’
‘sudahlah,jangan membahasnya lagi..’
Jiyeon mengerti dengan ucapan taeyeon kemudia diapun berkata,’sepertinya mulai sekarang kau harus lebih hati-hati,karena banyak yang tidak suka kau dekat-dekat dengan gi kwang,banyak siswa-siswa yang mengidolakannya..’
‘hhh...ini semua gara-gara anak itu..sepertinya hari ini aku harus membolos.aku tidak ingin bertemu anak itu lagi’ gerutu taeyeon
‘kau ini...,apa benar kau ingin membolos?’ jiyeon kurang setuju jika sahabatnya membolos hanya untuk menghindari gi kwang
Taeyeon hanya mengangguk pelan.
‘tapi....,
Belum sempat jiyeon menyelesaikan kata-katanya,lee jong suk sudah ada dibelakang mereka dan berkata dengan nada dingin,‘jika kalian ingin mengobrol,lebih baik kalian keluar dari tempat ini..’
Taeyeon dan jiyeon terkejut,mereka tidak menyangka kalau lee jong suk sudah ada disitu. Usai berkata seperti itu,lee jong suk lalu meninggalkan taeyeon dan jiyeon tanpa berkata-kata lagi. Taeyeon memandangi lee jong suk yang sudah duduk membaca bukunya sambil memasang earphone di telinganya. Seperti biasa,jong suk tetap dingin.
‘apa dia mendengar pembicaraan kita tadi?’ bisik jiyeon
‘entahlah...ini semua karenamu,aku kan tadi sudah mengingatkan untuk berbicara pelan-pelan’ taeyeon terlihat cemberut,dia khawatir jika jong suk benar-benar mendengarkan pembicaraan mereka tadi.
Jiyeon hanya tersenyum melihat wajah taeyeon yang tiba-tiba berubah cemberut,dia tahu kalau sahabatnya itu khawatir jika jong suk tahu apa yang mereka perbincangkan tadi.
‘maaf...bagaimana kalau kita pergi makan,aku akan mentraktirmu..’ jiyeon langsung menggandeng lengan taeyeon dan tersenyum menggoda taeyeon. Walaupun sempat kesal,akhirnya taeyeon tidak bisa menolak ajakan sahabatnya itu dan diapun ikut tersenyum. Mereka pun meninggalkan perpustakaan itu. Lee jong suk sempat melihat kearah mereka sambil tersenyum.
Taeyeon pulang lebih cepat dari biasanya,usai makan bersama jiyeon dia langsung pulang kerumah. Dia berusaha melupakan perkataan gi kwang tadi pagi. Leetuk,kakaknya heran melihat adiknya pulang lebih cepat hari itu.
‘apa kau sudah tidak ada pelajaran lagi?ini kan belum waktunya jam pulang’ tanya leetuk
Taeyeon mengambil air minum dan meminumnya,’aku sedang membolos kak..’ jawabnya santai
‘membolos?kenapa adikku tiba-tiba suka membolos seperti ini?’ leetuk menggoda taeyon,dia menghampiri adiknya dan mengacak-ngacak rambutnya seperti yang biasa dilakukannya.
Taeyeon merapikan kembali rambutnya,’ish..kakak ini,rambutku jadi kusut kak..’ taeyeon memasang tampang cemberut.
Leetuk hanya tersenyum kemudian berkata.’ceritakan padaku,kenapa kau sampai membolos hari ini?’
Taeyeon terdiam sebentar dan kemudian diapun menceritakan kejadian disekolahnya tadi pagi. Tidak ketinggalan cerita tentang gi kwang dan pertemuan-pertemuannya dengan gi kwang.semuanya dia ceritakan pada kakaknya,leetuk hanya manggut-manggut tersenyum mendengarkan penjelasan taeyeon.
‘oh..ternyata semua karena anak laki-laki yang bernama gi kwang itu ya..?’ leetuk mulai mengerti kenapa adiknya tiba-tiba membolos hari ini.
Taeyeon hanya menggangguk malas,’kak..aku disini saja ya membantu kakak..’ pintanya
Leetuk mengangguk tersenyum. Taeyeon bersorak senang. Leetuk hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adiknya.
***
Di sebuah rumah besar yang mewah,gi kwang sedang duduk santai sambil memandang keluar jendela. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu,entah apa yang sedang dipikirkannya sehingga membuatnya senyum-senyum sendiri. Tingkahnya ini sudah lama diperhatikan key,sahabatnya. Akhir-akhir ini sahabatnya itu memang selalu bertingkah seperti ini.
‘hei,kau masih memikirkan gadis itu?’ key memegang bahu gi kwang sehingga membuatnya sedikit terkejut.
Gi kwang tidak menjawab,dia hanya tersenyum penuh arti dan key mengerti apa maksud dari sikap gi kwang.
‘Lalu bagaimana dengan ji young?’ tanya key tiba-tiba. ‘bukankah dia sudah menyukaimu dari dulu?’
Gi kwang hanya terdiam kemudian berkata,’dia hanya ku anggap sebagai adik.tidak lebih dari itu’ tegasnya.
Key tidak bertanya lagi. Dia tidak ingin membuat mood sahabatnya hilang karena dia mengungkit masalah ji young.
***
Di sekolah,taeyeon tidak sengaja melihat gi kwang sedang bersama key di taman sekolah. Awalnya dia dan jiyeon ingin ke taman itu,tapi begitu melihat gi kwang,dia membatalkan keinginannya. Taeyeon langsung berbalik dan membuat jiyeon heran melihat sikap sahabatnya itu.
‘bukannya kita akan makan siang di taman hari ini?ada apa?’ tanya jiyeon menghentikan langkah taeyeon
Taeyeon tidak menjawab dan melihat ke arah gi kwang yang ada di taman itu. jiyeon mengikuti pandangan taeyeon. Ketika melihat gi kwang,dia mulai mengerti kenapa taeyeon tidak mau ke tempat itu.
‘ini sudah 3 hari,sampai kapan kau terus menghindarinya?’
‘aku tidak tahu..aku tidak berani melihat wajahnya’ ucapnya pelan
Mereka berdua pun meninggalkan tempat itu.
Gi kwang yang sedang bersama key,tidak sengaja melihat taeyeon dan jiyeon. Dia tahu kalau taeyeon sengaja menghindarinya. Sudah 3 hari,setiap bertemu dengannya,taeyeon selalu menghindar. Walaupun gi kwang tahu kalau taeyeon melihatnya,dia sengaja tidak melihat gi kwang.
Key mendapati sahabatnya terdiam,’ada apa denganmu?’
Gi kwang tidak menjawab,dia hanya tersenyum. Key tahu apa yang sedang dipikirkan gi kwang. Siapa lagi kalau bukan taeyeon.
***
Taeyeon berusaha mengambil buku yang ada di atas rak buku. Karena tempatnya sangat tinggi,dia harus berjingjit untuk meraihnya. Dia tidak berhasil mengambilnya,hampir saja dia terjatuh karena terlalu lama berjingjit. Tiba-tiba sebuah tangan meraih buku itu dan memberikannya pada taeyeon. Taeyeon senang sekali,dia menengadahkan kepalanya untuk mengucapkan terima kasih tapi dia kemudian terkejut karena orang yang mengambilkan buku itu adalah lee jong suk.
Taeyeon terlihat gugup,jaraknya sudah sangat dekat dengan lee jong suk. Lee jong suk menatap taeyeon kemudian mendekatkan wajahnya ke arah taeyeon,taeyeon sontak saja kaget dan menunduk tidak berani melihat wajah jong suk.
‘kau itu pendek,jadi jangan memaksakan diri untuk meraih tempat yang tinggi..’ ucapnya dingin membuat taeyeon salah tingkah,wajahnya merah karena dia sempat berpikiran macam-macam pada lee jong suk.
Usai berkata seperti itu,lee jong suk memasang earphone dan meninggalkan taeyeon yang masih terus memandangnya. Seperti biasanya,jong suk cuek saja. Dia menuju kursi dan duduk sambil membaca bukunya. Taeyeon sadar kalau dia belum mengucapkan terima kasih pada jong suk,dia pun berjalan menghampiri meja jong suk dan duduk didepannya. Jong suk tidak bereaksi sedikit pun,dia tetap saja cuek sambil terus membaca buku. Taeyeon hanya memperhatikan jong suk sampai dia selesai membaca buku. Jong suk melirik taeyeon sekilas. Taeyeon memperbaiki posisi duduknya,kemudian mengatur kata-kata yang harus dia ucapkan pada jong suk dalam hati.
‘apa kau ingin membicarakan sesuatu?’ tanya jong suk tetap cuek sambil terus membaca bukunya.
Deg!rupanya jong suk sudah bisa membaca pikirannya,’itu...mm..aku..aku hanya ingin berterima kasih padamu..’ taeyeon masih saja gugup.
Lee jong suk hanya diam. Taeyeon kemudian memberikan sebuah bungkusan yang berisi sepotong kue cake rasa vanila kepada lee jong suk. Sambil tersenyum diapun berkata,’ini untukmu...aku yang membuatnya sendiri..’
Lee jong suk melirik kue itu,kemudian langsung memakannya tanpa berkata apapun pada taeyeon. Itu membuat taeyeon sedikit terkejut sekaligus senang meskipun lee jong suk hanya diam sambil memakan kue buatannya.
Taeyeon pun beranjak dari tempat duduknya,dia ingin pergi dari tempat itu.
’akhir-akhir ini aku sering melihatmu di sini..’ ujar lee jong suk tiba-tiba sambil masih membaca bukunya.
Taeyeon menoleh ke arah jong suk.
’apa..?itu karena,-‘ taeyeon terdiam sebentar,dia tidak mungkin mengatakan kalau selama ini dia ke perpustakaan hanya untuk menghindari gi kwang dan menghindari omongan teman-teman yang tidak suka padanya karena gi kwang.
Lee jong suk melirik taeyeon yang terdiam,diapun melepaskan earphonenya kemudian menutup bukunya,’apa karena anak baru itu..?’ tebaknya.
Taeyeon sedikit terkejut,tidak menyangka kalau jong suk tahu tentang dia dan gi kwang.
Lee jong suk tersenyum melihat ekspresi heran taeyeon.’seluruh siswa sudah tahu,jadi bagaimana aku sampai tidak tahu?’
To be continued…
Posted by Member Komunitas Pecinta Drama Korea :)
0 komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saranmu Ku tunggu ya ... :)